Meia Asuransi, JAKARTA– Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 melaporkan, Provinsi Kalibekas Barat (Kalbar) mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen (YoY). Pertumbuhan ini didominasi oleh beberapa lapangan usaha. “Ekonomi Kalbar triwulan IV-2022 dibanding triwulan IV-2021 atau Year on Year mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 persen,” ujar Kepala BPS Kalbar Moh. Wahyu Yulianto, dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 8 Februari 2023.
Wahyu memberitahu, lapangan upaya nan mengalami pertumbuhan di atas 10 persen adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar 14.44 persen, jasa pendidikan sebesar 14,33 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 12,39 persen, dan info dan komunikasi sebesar 10,42 persen. “Sedangkan lapangan upaya nan mengalami kontraksi adalah pertambangan dan penggalian terkontraksi sedalam 28,93 persen,” ujarnya.
|Baca pun: Menkeu: APBN Hadir buat Dorong Perekonomian Madura Raya
Dari sisi pengeluaran ekonomi Kalbar, komponen tertinggi ialami oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit nan Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh sebesar 19,11 persen. Kemuian diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 3,52 persen. Selanjutnya komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tumbuh sebesar 2,93 persen. “Sedangkan komponen nan mengalami kontraksi cukup dalam, ialah komponen ekspor peralatan dan jasa sebesar 21,13 persen dan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) nan terkontraksi sedalam 6,64 persen,” katanya.
Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak Prof Eddy Suraman juga memberitahu, dengan pertumbuhan ekonomi Kalbar di nomor 5 persen menunjukkan mulai pulih dan dalam keadaan normal. “Jadi 2022 Kalbar sudah memasuki dalam kondisi normal alias mirip dengan sebelum pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Buat 2023 meskijuga tantangan tetap banyak di depan mata ialah ekonomi dunia dan lainnya, namun diproyeksikan tetap tumbuh tidak jauh beda dari tahun sebelumnya. “Masih tumbuh di kisaran 5,6 persen,” pungkasnya.