Tidak Benar satu instansi PT Mandiri Tunas Finance. | Foto: Ist
Paradiksi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Mandiri Tunas Finance (MTF) di ‘AA-(idn)’. Outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’.
Peringkat Nasional ‘AA’ menunjukkan ekspektasi tingkat akibat kandas bayar nan sangat rendah dibandingkan dengan emiten alias obligasi lain di negara alias serikat moneter nan sama. Risiko kandas bayar nan melekat hanya sedikit berbeda dari emiten alias obligasi dengan ranking tertinggi di negara tersebut.
Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan ranking Nasional ‘F1’ menunjukkan kapabilitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen finansial relatif terhadap penerbit alias tanggungjawab lain di negara nan sama.
|Baca juga: Obligasi Lunas, Pefindo Tarik Peringkat Mandiri Tunas Finance
Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, ranking ini ditetapkan ke akibat kandas bayar terendah dibandingkan dengan nan lain di negara alias serikat moneter nan sama. Profil likuiditas sangat kuat, “+” ditambahkan ke ranking nan ditetapkan.
Peringkat MTF didorong oleh ekspektasi Fitch bakal support luar biasa dari pemegang saham mayoritasnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BBB-/AA+(idn)/Stabil/bb+), jika diperlukan. Mandiri adalah badan upaya milik negara dan bank terbesar di Indonesia berasas aset pada akhir 9M22. Mandiri mempunyai 51% saham MTF, sedangkan 49% sisanya dimiliki oleh PT Tunas Ridean Tbk, perusahaan pengedaran mobil terkemuka di Indonesia.
Penilaian support kami didasarkan pada Peringkat Viabilitas (VR) Mandiri, lantaran Fitch percaya support untuk MTF kemungkinan besar bakal datang dari sumber daya internal Mandiri, jika diperlukan. Fitch mengharapkan pemerintah Indonesia (BBB/Stabil), sebagai pemegang saham akhir, untuk memberikan support luar biasa kepada Mandiri pada saat dibutuhkan, tetapi kurang pasti apakah support pemerintah bakal mengalir ke MTF.
“Outlook Stabil mencerminkan ekspektasi kami bahwa keahlian dan kecenderungan Mandiri untuk mendukung anak perusahaan pembiayaannya bakal tetap stabil dalam jangka pendek hingga menengah,” tuturnya.
|Baca juga: Peringkat Mandiri Tunas Finance Dinaikkan Jadi idAAA Stabil
MTF adalah salah satu perusahaan pembiayaan dan leasing non-bank terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 8% dari total piutang industri pembiayaan pada akhir 9M22. Waralaba pembiayaannya mendapat faedah dari rujukan upaya melalui jaringan pengguna Mandiri nan luas.
MTF menyediakan pembiayaan mobil baru kepada pengguna ritel, komersial dan korporasi Mandiri. Fitch melihatnya sebagai anak perusahaan nan krusial secara strategis nan menyediakan produk nan tidak terpisahkan dari penawaran ritel bank. Fitch juga memandang hubungan manajemen dan operasional nan erat antara MTF dan Mandiri, nan menambah kecenderungan pemegang saham untuk mendukung MTF. Mandiri telah menempatkan beberapa pelaksana bank di posisi senior di MTF, dan MTF memanfaatkan secara signifikan pembiayaan bersama off-balance sheet dari Mandiri, nan mendanai 48% dari piutang nan dikelola MTF pada akhir 9M22 (2021: 53%).
Branding bersama MTF dengan Mandiri dan kontribusi positif jangka panjang kepada bank semakin memperkuat kepercayaan Fitch bahwa Mandiri termotivasi untuk mendukung anak perusahaannya. “Kami percaya Mandiri mempunyai keahlian untuk mendukung MTF, berasas ukuran relatif bank dan profil angsuran berdikari nan lebih kuat,” jelasnya.
Profil standalone MTF tidak secara langsung mendorong peringkatnya, tetapi mencerminkan pandangan Fitch tentang waralaba nan mapan sebagai salah satu perusahaan pembiayaan dan leasing terbesar di Indonesia, dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) dibawah industri (0,7% pada 9M22; industri : 2,6%) dan untung akses pendanaan lantaran adanya hubungan kepemilikan dan akomodasi pembiayaan dari bank induknya. Hal ini diimbangi oleh profitabilitas perusahaan nan naik turun dalam beberapa tahun terakhir dan leverage yang lebih tinggi, dengan utang/ekuitas berbentuk sebesar 6,4x pada akhir-9M22.
S. Edi Santosa