Meia Asuransi, GLOBAL – Premi tertulis bruto (GWP) industri asuransi jiwa Jepang diperkirbakal bakal tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan campuran (CAGR) sebesar 2,0% dari JPY37,1 triliun (US$289 miliar) pada tahun 2024 menjadi JPY40,2 triliun (US$359,5 miliar) pada tahun 2028.
GlobalData, perusahaan informasi dan analitik terkemuka, dalam Basis Data Asuransi GlobalData mengungkapkan bahwa industri asuransi jiwa Jepang diperkirbakal bakal tumbuh sebesar 4,6% pada tahun 2023, didukung oleh kebangkitan saluran pengedaran keagenan dan permintaan nan terus-menerus atas produk asuransi premi tunggal dalam mata duit asing.
Intervensi peraturan dalam meningkatkan stkamur lembaga dan meningkatkan persaingan buat menbisbakal pangsa pasar nan lebih besar dalam asuransi jangka pendek juga bakal mendukung pertumbuhan pada tahun 2024–2028.
|Baca juga: Perusahaan Asuransi Jiwa Jepang Bakal Membeli Obligasi JGB
Deblina Mitra, Analis Asuransi Senior GlobalData menerangkan di Jepang, agensi merupbakal saluran pengedaran terkemuka buat produk asuransi jiwa. Saluran ini mengalami penurunan penbisaan pada tahun 2020 dan 2021 lantaran pandemi Covid-19 nan membatasi hubungan tatap muka, sehingga menyebabkan pertumbuhan industri lebih lambat.
“GWP industri pulih dengan pertumbuhan dua digit pada tahun 2022, terutama sesudah regulator mengklasifikasikan ulang Covid-19 ke dalam penyakit menular Kategori Lima nan tidak terlalu parah, nan mengarah pada kebangkitan penjualan keagenan. Tren ini diperkirbakal bakal terus bersambung pada tahun 2023 dan seterusnya, sehingga mendukung pertumbuhan industri.”
Pengenalan sistem peninjauan baru pada awal tahun 2023 buat agensi oleh Asosiasi Asuransi Jiwa (LIAJ) bakal meningkatkan kepercayaan pengguna dan meningkatkan transparansi, sehingga berakibat positif atas pertumbuhan saluran tersebut selama tahun 2024–2028. LIAJ sudah menetapkan 200 stkamur mengenai tata kelola, keamanan informasi pribadi, support pelanggan, dan jasa purnajual di bawah sistem baru.
Lembaga nan memenuhi syarat buat stkamur ini diberi ranking kredibilitas nan lebih tinggi oleh LIAJ. Hingga Maret 2023, terbisa 42 lembaga nan sudah lolos kualifikasi oleh LIAJ.
Produk asuransi dengan premi tunggal dalam mata duit asing juga diperkirbakal bakal mendukung pertumbuhan industri ini pada tahun 2023, lantaran suku kembang dalam negeri nan amat rendah sejak akhir tahun 1990an menyebabkan perusahaan asuransi Jepang menawarkan polis dalam dolar AS dan mata duit asing lainnya lantaran tingginya nilai tukar mata duit asing. suku kembang nan ditawarkan di pasar tersebut.
|Baca juga: Premi Asuransi Umum Jepang Diperkirbakal Capai US$89,8 Miliar pada 2023
Melonjaknya inflasi akibat perang Rusia-Ukraina pada tahun 2022 semakin mendorong AS dan negara-negara lain buat meningkatkan suku bunga, nan pada gilirannya memberikan dorongan bagi permintaan domestik bakal asuransi dalam mata duit asing pada tahun 2022 dan 2023.
Namun, tambah Mitra, Bank of Japan (BoJ) mengantisipasi keputusan pengetatan moneter pada tahun 2024, nan diperkirbakal bakal mengakhiri suku kembang negatif, bisa menyebabkan volatilitas di pasar modal global. “Dampak apa juga dari keputusan atas imbal hasil alias suku kembang obligasi pemerintah asing ini bisa memengaruhi permintaan asuransi mata duit asing selama tahun 2024.”
Pertumbuhan asuransi jiwa pada tahun 2024–2028 juga diharapkan menbisa faedah dari meningkatnya persaingan nan berfokus pada polis jenis perlindungan jangka pendek. Meningkatnya permintaan atas polis ini, nan biasanya dijual oleh perusahaan asuransi jangka pendek, mendorong perusahaan asuransi jiwa nan sudah lama memasuki pasar ini pada tahun 2019–2023.
Proses perizinan buat menjual produk-produk ini lebih sederhana dibandingkan dengan kebijbakal jangka panjang, dan permintaan atas produk-produk tersebut semakin meningkat lantaran struktur produk nan sederhana, kemudahan pembelian (baik online maujuga offline), dan resonansi dengan demografi nan lebih muda. Contoh produk jangka pendek antara lain asuransi perawatan kesuburan bagi wanita dan asuransi rawat inap bayi baru lahir.
Mitra menyimpulkan prospek asuransi jiwa Jepang pada tahun 2024-2028 tetap baik seiring dengan ekspansi perusahaan asuransi melalui pemasok dan peluncuran produk asuransi jangka pendek nan inovatif. Perusahaan asuransi diharapkan berhati-hati atas keputusan suku kembang BoJ dan potensi dampaknya atas pasar modal dunia selama tahun 2024.
Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel nan lain di Google News