Serangan Pemberontak Myanmar, Bantu China Tumpas Kejahatan Dunia Maya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Pemberontidak Myanmar sudah melancarkan serangkaian serangan terkoordinasi nan dikenal sebagai “Operasi 1027” nan menurut para analis sudah memberi mereka momentum baru dalam perjuangannya melawan junta militer. Operasi ini juga dilaporkan sejalan dengan kepentingan China dalam menindak kejahatan transnasional di wilayah tersebut, khususnya penjahat bumi maya nan menargetkan konsumen China.

“Saat Operasi 1027 dimulai, pihak China mulai betul-betul menyadari sungguh mengerikannya akibat dari seluruh aktivitas pidana di bawah perlindungan tentara Myanmar, nan sebenarnya berakibat pada China,” kata Jason Tower, kepala program Myanmar buat Institut Perdamaian Amerika Serikat, sebuah lembaga kajian nan didanai pemerintah AS, atas VOA melalui Zoom pada hari Selasa (20/11) .

Operasi 1027, nan diberi nama sesuai tanggal dimulainya, dan dipelopori oleh Aliansi Tiga Persaudaraan, nan mencakup Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), dan Tentara Arbakal alias AA. Lembaga Perdamaian AS dalam laporan bulan ini memberitahu bahwa serangan pemberontidak nan terkoordinasi sudah mencapai kemajuan pesat di seluruh wilayah, menguasai lebih dari 100 pos junta, dan merebut setidaknya empat kota, termasuk perbatasan krusial dengan China.

Serangan tersebut menargetkan milisi pro-junta dan Pasukan Penjaga Perbatasan alias BGF nan disponsori militer dan menjalankan Zona Pemenrintah Mandiri Kokang alias SAZ, nan dikelola oleh MNDAA sampai digulingkan oleh militer Myanmar pada tahun 2009.

“Pemerintah China sudah mulai memerangi kejahatan bumi maya dengan lebih tegas sejak bulan September” Li Kya Win, ahli bicara MNDAA, atas VOA melalui Telegram pada hari Kamis. “Kelompok etnis bersenjata di sepanjang perbatasan juga amat terlibat dalam upaya China buat mengekang perusahaan pidana dan perdagangan penduduk negara China.”

Pemberontidak menyatidbakal bahwa meskijuga ada tekanan dari China, pasukan keamanan nan berkawan dengan junta Burma tidak melakukan banyak buat memburu para penjahat nan dikhawatirkan oleh Beijing.

Juru bicara pemberontidak Li Kya Win memberitahu, “Kokang BGF belum terlibat secara mendalam dalam tindbakal keras atas sindikat penipuan online, nan banyak di antaranya berlokasi di SAZ. Baru sesudah kami memulai operasi 1027,” tambah Win, “BGF Kokang merasbakal tekanan buat melakukan sesuatu melawan gembong kejahatan bumi maya. Oleh lantaran itu, kamilah nan sebenarnya menerapkan penghentian aktivitas pidana nan menguntungkan di sepanjang perbatasan China ini.”

Tindbakal keras pemberontidak juga menyebabkan pembebasan penduduk negara China dan lainnya, nan ditahan oleh penipu online, kata Jason Tower.

“Dengan masuknya MNDAA dan mengambil seluruh posisi ini, tekanan mereka semakin besar atas militer, dan militer tidak jugaya pilihan selain melepaskan orang-orang dari kompleks penipuan ini. Kita sekarang memkamung ribuan orang keluar dari wilayah Kokang buat kembali ke China, dan MNDAA berkedudukan amat aktif berbareng Pasukan Penjaga Perbatasan dalam memberantas sindikat penipuan ini,” kata Tower. [my/jm]